Metroterkini.com - China kembali mengembangkan vaksin Covid-19 untuk diuji coba kepada manusia.
Vaksin vektor adenovirus untuk mengatasi Virus Corona Covid-19 itu kini siap menjalani uji coba terhadap manusia di dalam dan luar China.
Para peneliti dari Universitas Tsinghua, Universitas Kedokteran Tianjin, dan perusahaan Walvax Biotechnology Co., Ltd. yang berbasis di Kunming, mulai mengembangkan vaksin tersebut sejak awal merebaknya pandemi Covid-19. Jika dibandingkan dengan kandidat lainnya, vaksin tersebut dibuat menggunakan darah simpanse.
Karena pada umumnya tidak ada antibodi penetral adenovirus simpanse yang tersimpan di tubuh manusia, vaksin dengan virus tersebut sebagai pembawanya akan mendapat keuntungan berupa reaksi merugikan yang rendah, kapasitas produksi yang tinggi, dan imunitas yang kuat pascavaksinasi, papar Zhang Linqi, kepala peneliti dari Universitas Tsinghua.
Produsen vaksin tersebut sudah merampungkan pengujian terhadap hewan dan mulai mendaftar untuk menjalankan uji coba terhadap manusia di China dan negara-negara lainnya.
"Tidak ada efek samping serius yang muncul pada hewan," kata Zhang, seraya menambahkan hasil dari penelitian praklinis mendukung keamanan vaksin Covid-19 ini dan mengindikasikan potensi uji klinis lanjutan.
Zhang menyebutkan bahwa uji klinis tahap 3 untuk memverifikasi keampuhan vaksin itu akan dilaksanakan di sejumlah area pandemi di luar China.
"Seperti vaksin-vaksin COVID-19 buatan China lainnya, kami juga menghadapi situasi di mana tidak ada cukup pasien COVID-19 di China yang bisa berpartisipasi dalam uji coba tahap 3."
Sebuah basis industrialisasi vaksin vektor adenovirus simpanse yang telah dipatenkan, diluncurkan pada Minggu 27 Desember di Distrik Daxing, Beijing, seperti dilansir dari Xinhua, Selasa (29/12). Jika terbukti efektif setelah uji coba, vaksin tersebut akan diproduksi massal di basis tersebut.
Pabrik-pabrik manufakturnya saat ini sedang dalam tahap konstruksi, dan vaksin tersebut kemungkinan akan mulai dipasarkan pada pertengahan 2021. Kapasitas produksi tahunan untuk vaksin COVID-19 itu akan melebihi 200 juta dosis, kata pernyataan Walvax.
China saat ini memiliki lima vaksin yang memasuki uji klinis tahap 3, termasuk satu vaksin vektor adenovirus yang dikembangkan oleh Akademi Ilmu Militer dan perusahaan CanSino Biologics Inc. [mer]